contoh resensi buku
RESENSI BUKU
I.
Identitas Buku :
1.
Judul Buku :
SUMBER DAYA KELAUTAN
2.
Pengarang :
Adhyaksa Dault
3.
Penerbit : PT. Intan Sejati
4.
Kota
Penerbit : Klaten 57438,
Indonesia
5.
Tahun Terbit : 2009
6.
Tebal Buku :
(V + 56) Halaman
7.
Cetakan ke :
1 (Pertama)
II.
Rangkuman Isi Buku ( Perbab )
Bab 1
Posisi Indonesia
Indonesia merupakan Negara
kepulauan terbesar di dunia. Kepulauan
Indonesia melintang di antara Benua Asia dan Benua Australia sekaligus
antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia pun dikenal dengan sebutan
Nusantara, yaitu pulau – pulau di antara laut dan samudera.
Bab 2
Energi Termal
Energi Termal adalah energi
panas laut yang didapat dengan memanfaatkan perbedaan suhu air laut di
permukaan dan di kedalaman. Perbedaan suhu air laut yang memungkinkan dijadikan
sumber energi untuk pembangkit listrik adalah 20˚C. Wilayah laut ini umum
dijumpai di wilayah pesisir Indonesia yang memiliki kedalaman mencapai lebih
dari 1.000 m, seperti di pesisir barat Sumatra, pesisir selatan Jawa, Bali dan
NTB, dan pesisir barat Sulawesi.
Wilayah lautan Indonesia
disinari matahari sepamjang tahun. Energi matahari yang tersimpan di lautan
berpotensi sebagai pembangkit listrik. Diharapkan dengan pemberdayaan potensi
energi panas tersebut krisis energi yang mungkin melanda Indonesia pada masa
depan dengan mudah diatasi.
Bab 3
Energi Mekanik
Energi mekanik berasal dari
pasang surut dan gelombang. Daya total gelombang di sepanjang garis pantai
dunia diperkirakan sebesar 2 sampai 3 juta megawatt. Energi mekanik dapat
dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan energi diberbagai wilayah Indonesia.
Para ahli menemukan bahwa dengan memanfaatkan 0,2% energy gelombang laut,
seluruh dunia telah dapat diterangi dengan bola lampu.
Bab 4
Transportasi Laut
Transportasi laut seperti kapal
feri, sangat penting untuk merangkai hubungan antar pulau. Trnsportasi laut dapat
diberdayakan untuk mengangkutbarang dan penumpang antarpulau. Saat ini
Indonesia mempunyai kurang lebih 1.724 pelabuhan, 111 pelabuhan diantaranya
dikelola PT Pelindo. Pada 2006 terdapat 9.456 unit armada laut yang melayani
beragam kebutuhan antarpulau.
Bab 5
Industri Garam
Kebutuhan garam di Indonesia
tidak hanya untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk industri.
Penggunaan garam dalam industri jauh lebih besar dibandingkan penggunaan di
bidang lain. Sentra industri garam di Indonesia terletak di Cirebon, Pati, Rembang,
Gresik, Madura, Bima dan Jeneponto.
Bab 6
Industri Bioteknologi Kelautan
Bioteknologi dapat didefinisikan
sebagai penggunaan mikroorganisme atau teknik biologi untuk kepentingan
industri melalui kegiatan penelitian dan pengkajian. Salah satu bagian bioteknologi
yang kini berkembang adalah bioteknologi kelautan. Biota laut merupakan bahan
yang potensial untuk dikembangkan. Dari bahan itu dapat diperoleh antitumor,
antikanker, antibiotic, antiradang, pestisida, stimulator pertumbuhan, dan
pewarna alami. Biota laut juga dapat dijadikan kosmetik dengan tetap
mempertahankan kesehatan kulit. Namun, hingga saat ini kekayaan laut Indonesia
belum digali dan dikembangkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
Bab 7
Air Laut Dalam
Air laut dalam adalah air yang
berasal atau diambil dari kedalaman perairan lebih dari 2.000 m. setelah
mengalami proses desalinasi, air ini dapat digunakan untukberbagai kebutuhan
manusia. Eksplorasi air laut dalam yang ada di Indonesia perlu terus
dikembangkan untuk menghindari krisis air bersih.
Indonesia telah mulai menggali
air laut dalam di Bali, tetapi pengembangannya masih terbatas. Air laut dalam
memiliki sejumlah khasiat. Di dalam air laut dalam terdapat sejumlah bakteri
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, untuk mengobati penyakit kulit,
meningkatkan kekebalan tubuh, meurunkan kolesterol, dan mencegah penyakit
kardiovaskular.
Bab 8
Pariwisata Bahari
Pariwisata bahari merupakan
sumber daya yang dapat diperbaharui sehingga terbuka untuk selalu dikembangkan.
Lebih dari 300 kabupaten/kota di Indonesia telah menggiatkan pariwisata bahari.
Pariwisata bahari menawarkan ekosistem pantai, pesisir, karang, hutan bakau,
padang lamun, dan keindahan dasar laut.
Bab 9
Minyak Bumi
Berdasarkan data geologi,
Indonesia memiliki 60 cekungan yang mengandung minyak bumi. Dari 60 cekungan
itu, 40 berada di lepas pantai, 14 di daerah transisi daratan dan lautan, dan 6
di daratan. Sebanyak 22 cekungan sedimen terletak di laut dalam Indonesia
bagian timur.
Cekungan-cekungan yang ada belum
dieksplorasi. Diperkirakan dari 60 cekungan itu dapat dihasilkan 86,9 miliar
barel minyak. Ironisnya, dari potensi yang melimpah ini Indonesia baru mampu
memproduksi kurang lebih 1 juta barel per- hari atau kurang dari 400 juta barel
per-tahun. Kekayaan minyak yang belum tergali ini menyebabkan Indonesia
mengalami krisis minyak.
Bab 10
Gas Alam
Kandungan gas alam Indonesia
melimpah dan sebagian besar berada di laut. Para ahli sering mengibaratkan
Indonesia sebagai kepulauan yang memiliki kolam gas alam terbesar di dunia.
Cadangan gas alam Indonesia diperkirakan 187 triliun scf (standard cubic feed).
Namun, baru dapat menghasilkan 8,1 scf per-hari. Data tersebut menunjukkan
bahwa peluang pengembangan produksi gas masih terbuka luas di Indonesia.
Bab 11
Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral yang
dimiliki Indonesia sangat melimpah. Mineral yang dihasilkan laut Indonesia
antara lain granit, timah, bauksit, nikel, emas, tembaga, mangan dan bijih
besi. Mineral itu sebagian besar terdapat di pulau-pulau kecil dan pulau
karang. Daerah penghasil mineral antara lain Riau, Bangka Belitung, Maluku
Utara, dan Sulawesi Utara.
Bab 12
Benda Muatan Kapal Tenggelam
Benda Muatan Kapal Tenggelam
(BMKT) mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan ekonomi yang
tinggi. Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2000 pasal 1 ayat 2,
BMKT adalah benda-benda berharga yang berasal dari semua kapal tenggelam di
wilayah perairan territorial Indonesia, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
(ZEEI), dan landas kontinen Indonesia yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun.
Keberadaan benda-benda itu merupakan incaran para kolektor dan kurator
internasional karena mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Bab 13
Potensi Perikanan Nusantara
Hampir seluruh spesies ikan yang
ada di dunia hidup dan berkembang di Indonesia. Organisme laut yang telah
dimanfaatkan kurang lebih 78 jenis. Terdiri atas 51 jenis ikan, 9 jenis
udang-udangan, 9 jenis moluska, 5 hewan air, dan 4 jenis alga. Selain itu 20
jenis ikan, 5 jenis udang-udangan, dan 11 jenis moluska telah dapat
dibudidayakan di laut dan air payau.
Bab 14
Potensi Plasma Nutfah
Perairan Indonesia merupakan
sumber plasma nutfh terbesar di dunia. Plasma nutfah adalah substansi sebagai
sumber sifat keturunan yang terdapat dalam setiap kelompok organisme yang dapat
dibudidayakan agar tercipta suatu jenis unggul. Wilayah perairan Indonesia
hanya 1,3% dari seluruh permukaan bumi. Namun, Indonesia memiliki lebih dari
37% jenis ikan dari seluruh jenis yang telah teridentifikasi di dunia, juga
berbagai jenis ikan endemik. Plasma nutfah itu merupakan kekayaan biologis yang
bernilai ekonomis tinggi.
Bab 15
Budi Daya Laut
Indonesia memiliki banyak teluk,
selat, pantai yang panjang, dan perairan yang terlindung secara geografis.
Kawasan tersebut merupakan lokasi yang strategis untuk budi daya organisme laut
dan pesisir. Budi daya laut yang potensial dikembangkan diantaranya ; kerang
mutiara, kerapu, dan kakap.
Bab 16
Budi Daya Pesisir
Luas potensi lahan budi daya
pesisir kurang lebih 1,7 juta ha yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian
di antaranya terletak di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di Kalimantan dan
Papua jenis ikan yang dapat dibudidayakan adalah udang, bandeng, dan teripang.
Di Sulawesi dibudidayakan rumput laut jenis glasilaria. Rumput laut ini
merupakan bahan baku agar-agar.
Bab 17
Ikan Hias dan Ikan Akuarium
Selain kaya ikan untuk konsumsi,
perairan Indonesia juga memiliki potensi ikan hias yang sangat besar. Indonesia
berpotensi merajai industri ikan hias dunia karena memiliki lebih dari 240
jenis ikan hias air tawar dan lebih dari 1.000 jenis ikan hias air laut. Namun,
potensi ini belum diberdayakan secara maksimal karena keterbatasan modal dan
teknologi.
Bab 18
Ikan Laut Dalam
Laut dalam adalah laut yang
kedalamannya lebih dari 2.000 m. pada kedalaman itulah hidup dan berkembang
berbagai jenis ikan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan berguna bagi
kesehatan manusia. Ikan yang hidup di laut ini antara lain ; ikan Gerot-gerot,
ikan kwee macan, ikan laying, ikan kerapu, ikan kwee, ikan kerapu balong, ikan
kerong-kerong, ikan kakap merah, ikan kerapu lumpur, ikan gelik, dan lain-lain.
Bab 19
Industri Pascapanen
Industri pascapanen adalah
kegiatan pengolahan dan perdagangan ikan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari
kegiatan produksi melalui penangkapan dan budi daya perikanan. Industri
pascapanen memiliki peran yang strategis di bidang perekonomian Nusantara.
Tanpa adanya industri, kegiatan produksi ikan kurang memiliki arti dan manfaat.
Industri pascapanen jenis menyerap banyak tenaga kerja. Setiap ton bahan baku
bagi setiap perusahaan membutuhkan kurang lebih 43 tenaga kerja.
Bab 20
Pemuda Membangun Nusantara
Sumber
daya kelautan Indonesia yang melimpah belum diberdayakan secara maksimal.
Kekayaan yang berada di lautan belum seluruhnya dieksplorasi. Para pemuda harus
didorong untuk mencari ilmu, mengembangkan wawasan dan keahlian, dan peduli
terhadap sumber daya kelautan. Pemuda Indonesia diharapkan tidak berpangku
tangan tetapi proaktif dalam memecahkan permasalahan bangsa.
III.
A. Kelebihan :
a.
Buku ini
memakai bahasa yang baku.
b.
Buku ini
mempunyai banyak gambar-gambar yang menarik.
c.
Buku ini
bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sumber daya kelautan yang
ada di Indonesia.
B. Kekurangan :
a.
Di dalam
buku ini ada bahasa-bahasa yang masih kurang dimengerti seperti ;
mikroorganisme, desalinasi, kardiovaskular.
b. Materi tulisannya lebih sedikit disbanding
dengan gambarnya.